Jumat, 18 Oktober 2013



Sudah dikenal, dalam bahasa komputer terdapat empat basis bilangan. Keempat bilangan itu adalah biner, oktal, desimal dan hexadesimal. Keempat bilangan itu saling berkaitan satu sama lain. Rumus atau cara mencarinya cukup mudah untuk dipelajari. Konversi dari desimal ke non-desimal, hanya mencari sisa pembagiannya saja. Dan konversi dari non-desimal ke desimal adalah:
1. Mengalikan bilangan dengan angka basis bilangannya.
2. Setiap angka yang bernilai satuan, dihitung dengan pangkat NOL (0). Digit puluhan, dengan pangkat SATU (1), begitu pula dengan digit ratusan, ribuan, dan seterusnya. Nilai pangkat selalu bertambah satu point.
Konversi Biner ke Oktal
Metode konversinya hampir sama. Cuma, karena pengelompokkannya berdasarkan 3 bit saja, maka hasilnya adalah: 1010 (2) = ...... (8) Solusi: Ambil tiga digit terbelakang dahulu. 010(2) = 2(8) Sedangkan sisa satu digit terakhir, tetap bernilai 1. Hasil akhirnya adalah: 12.
Konversi Biner ke Hexadesimal
Metode konversinya hampir sama dengan Biner ke Oktal. Namun pengelompokkannya sejumlah 4 bit. Empat kelompok bit paling kanan adalah posisi satuan, empat bit kedua dari kanan adalah puluhan, dan seterusnya. Contoh: 11100011(2) = ...... (16) Solusi: kelompok bit paling kanan: 0011 = 3 kelompok bit berikutnya: 1110 = E Hasil konversinya adalah: E3(16)
Konversi Biner ke Desimal
Cara atau metode ini sedikit berbeda. Contoh: 10110(2) = ......(10) diuraikan menjadi: (1x24)+(0x23)+(1x22)+(1x21)+(0x20) = 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 22 Angka 2 dalam perkalian adalah basis biner-nya. Sedangkan pangkat yang berurut, menandakan pangkat 0 adalah satuan, pangkat 1 adalah puluhan, dan seterusnya.
Konversi Oktal ke Biner
Sebenarnya, untuk konversi basis ini, haruslah sedikit menghafal tabel konversi utama yang berada di halaman atas. Namun dapat dipelajari dengan mudah. Dan ambillah tiga biner saja. Contoh: 523(8) = ...... (2) Solusi: Dengan melihat tabel utama, didapat hasilnya adalah: 3 = 011 2 = 010 5 = 101 Pengurutan bilangan masih berdasarkan posisi satuan, puluhan dan ratusan. Hasil: 101010011(2)
Konversi Hexadesimal ke Biner
Metode dan caranya hampir serupa dengan konversi Oktal ke Biner. Hanya pengelompokkannya sebanyak dua bit. Seperti pada tabel utama. Contoh: 2A(16) = ......(2)
Solusi:
  • A = 1010,
  • 2 = 0010
caranya: A=10
  • 10:2=5(0)-->sisa
  • 5:2=2(1)
  • 2:2=1(0)
  • 1:2=0(1)
ditulis dari hasil akhir
hasil :1010
  • 2:2=1(0)-->sisa
  • 1:2=0(1)
ditulis dari hasil akhir
hasil:010
jadi hasil dan penulisannya 0101010 sebagai catatan angka 0 diawal tidak perlu di tulis.
Konversi Desimal ke Hexadesimal
Ada cara dan metodenya, namun bagi sebagian orang masih terbilang membingungkan. Cara termudah adalah, konversikan dahulu dari desimal ke biner, lalu konversikan dari biner ke hexadesimal. Contoh: 75(10) = ......(16) Solusi: 75 dibagi 16 = 4 sisa 11 (11 = B). Dan hasil konversinya: 4B(16)
Konversi Hexadesimal ke Desimal
Caranya hampir sama seperti konversi dari biner ke desimal. Namun, bilangan basisnya adalah 16. Contoh: 4B(16) = ......(10) Solusi: Dengan patokan pada tabel utama, B dapat ditulis dengan nilai "11". (4x161)+(11x160) = 64 + 11 = 75(10)
Konversi Desimal ke Oktal
Caranya hampir sama dengan konversi desimal ke hexadesimal. Contoh: 25(10) = ......(8) Solusi: 25 dibagi 8 = 3 sisa 1. Hasilnya dapat ditulis: 31(8)
25 : 8 sisa 1 3 -------- 3 hasilnya adalah 31
Konversi Oktal ke Desimal
Metodenya hampir sama dengan konversi hexadesimal ke desimal. Dapat diikuti dengan contoh di bawah ini: 31(8) = ......(10) Solusi: (3x81)+(1x80) = 24 + 1 = 25(10)

Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :
1. Desimal (Basis 10)
     
Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). sistem bilangan desimal ditemukan oleh Al-Kashi,ilmuwan persia Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh berikut:
angka desimal 123 = 1*102 + 2*101 + 3*100
Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal (basis 10), sistem bilangan biner (basis 2), sistem bilangan/ angka oktal (basis 8), dan sistem angka heksadesimal (basis 16) yang merupakan dasar pengetahuan untuk mempelajari komputer digital. Bilangan oktal dibentuk dari bilangan biner-nya dengan mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan (LSB). Sementara bilangan heksadesimal juga dapat dibentuk dengan mudah dari angka biner-nya dengan mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan.
Desimal Biner (8 bit) Oktal Heksadesimal
0 0000 0000 000 00
1 0000 0001 001 01
2 0000 0010 002 02
3 0000 0011 003 03
4 0000 0100 004 04
5 0000 0101 005 05
6 0000 0110 006 06
7 0000 0111 007 07
8 0000 1000 010 08
9 0000 1001 011 09
10 0000 1010 012 0A
11 0000 1011 013 0B
12 0000 1100 014 0C
13 0000 1101 015 0D
14 0000 1110 016 0E
15 0000 1111 017 0F
16 0001 0000 020 10

2. Biner (Basis 2)
    
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.


20=1
21=2
22=4
23=8
24=16
25=32
26=64
dst
Ô‚== Perhitungan ==
Desimal Biner (8 bit )
0 0000 0000
1 0000 0001
2 0000 0010
3 0000 0011
4 0000 0100
5 0000 0101
6 0000 0110
7 0000 0111
8 0000 1000
9 0000 1001
10 0000 1010
11 0000 1011
12 0000 1100
13 0000 1101
14 0000 1110
15 0000 1111
16 0001 0000
Perhitungan dalam biner mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9, sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1.

3. Oktal (Basis 8)

Oktal atau sistem bilangan basis 8 adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit).
Biner Oktal
000 000 00
000 001 01
000 010 02
000 011 03
000 100 04
000 101 05
000 110 06
000 111 07
001 000 10
001 001 11
001 010 12
001 011 13
001 100 14
001 101 15
001 110 16
001 111 17

4. Hexadesimal (Basis 16)

Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Sistem bilangan ini digunakan untuk menampilkan nilai alamat memori dalam pemrograman komputer. Nilai desimal yang setara dengan setiap simbol tersebut diperlihatkan pada tabel berikut:














0hex = 0dec = 0oct
0 0 0 0

1hex = 1dec = 1oct
0 0 0 1

2hex = 2dec = 2oct
0 0 1 0

3hex = 3dec = 3oct
0 0 1 1













4hex = 4dec = 4oct
0 1 0 0

5hex = 5dec = 5oct
0 1 0 1

6hex = 6dec = 6oct
0 1 1 0

7hex = 7dec = 7oct
0 1 1 1













8hex = 8dec = 10oct
1 0 0 0

9hex = 9dec = 11oct
1 0 0 1

Ahex = 10dec = 12oct
1 0 1 0

Bhex = 11dec = 13oct
1 0 1 1













Chex = 12dec = 14oct
1 1 0 0

Dhex = 13dec = 15oct
1 1 0 1

Ehex = 14dec = 16oct
1 1 1 0

Fhex = 15dec = 17oct
1 1 1 1













  
A. Pengertian
    
    Gerbang logika merupakan dasar pembentukan sistem digital. Gerbang logika beroperasi dengan bilangan Biner, sehingga disebut juga gerbang Logika Biner. Tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah TINGGI atau RENDAH. Tegangan tinggi berarti "1", sedangkan tegangan rendah berarti "0". Gerbang Logika adalah komponen yang bekerja dengan bilangan "1" dan "0".
"1" memiliki makna hidup atau menyala secara listrik = 2,4 V – 5 V
"0" memiliki makna mati atau padam secara listrik = 0 V – 0,8 V.

 
B. Macam-Macam Gerbang Logika
  1. Gerbang NOT (Inverter)
       Merupakan gerbang logika yang memiliki satu input dan satu output. Gerbang ini disebut juga dengan gerbang pembalik. Maksudnya saat kita beri tegangan tinggi "1" maka outputnya akan berharga "0". Dan saat kita berikan tegangan rendah "0" maka outputnya akan berharga "1". Gerbang NOT memakai IC SN 7404.
Simbol :
 
Tabel Kebenaran :
In
A
Out
B
0
1
1
0
Gambar Rangkaian :
 Kesimpulan :
" Jika Inputnya '1' maka outputnya '0' (padam). Sedangkan jika Inputnya '0' maka outpunya '1'(nyala)." 


       2. Gerbang AND
 
       Gerbang AND merupakan sebuah gerbang logika yang memihak pada bilangan "0", karena apabila terdapat salah satu atau kedua bilangannya "0" maka hasilnya akan "0" (padam). Gerbang AND memiliki 2 buah input atau lebih, sedangkan outputnya hanya satu. Pada gerbang AND menggunakan IC SN 7408.
Simbol :
 Tabel Kebenaran :

In
Out
A
B
Z
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Sifatnya Z = A . B 

Gambar Rangkaian :

Kesimpulan :
"Jika salah satu inputnya atau keduanya berharga '0' maka outpunya juga '0' (padam). Dan jika kedua Inputnya berharga '1' maka outputnya juga berharga '1' (nyala)."


       3. Gerbang OR
 
         Gerbang OR merupakan gerbang logika yang memihak pada bilangan "1". Karena saat salah satu atau kedua bilangannya "1" maka hasilnya akan bernilai "1" (Nyala), sedangkan jika keduanya bernilai "0" maka hasilnya akan bernilai "0" (padam). Gerbang OR memiliki 2 buah atau lebih dan 1 output. Untuk membuat gerbang OR kita memakai IC SN 7432.
Simbol : 
Tabel Kebenaran :
In
Out
A
B
Z
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
Sifatnya Z = A + B

Gambar Rangkaian :


Kesimpulan :
"Jika salah satu inputnya atau keduanya berharga '1' maka outputnya akan berharga '1' (nyala). Dan jika kedua inputnya berharga '0' maka outputnya juga '0' (padam)."

 
     4. Gerbang NAND
 
         Gerbang logika NAND merupakan kebalikan dari gerbang AND. Akan bernilai "1" (nyala) ketika kedua inputnya "0". Gerbang ini memiliki 2 buah input atau lebih dan satu buah output. Gerbang NAND juga merupakan modifikasi yang dilakukan pada gerbang AND dengan menambahkan gerbang NOT di dalam prosesnya. Untuk membuat gerbang NAND kita menggunakan IC SN 7400.
Simbol :
 
Tabel Kebenaran :
In
Out
A
B
Z
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
Gambar Rangkaian :
Kesimpulan :
"Jika salah satu inputnya atau keduanya berharga '0' maka outputnya akan berharga '1' (nyala). Dan jika kedua inputnya berharga '1' maka outputnya akan berharga '0' (padam)."

 
        5. Gerbang NOR
 
         Gerbang NOR atau NOT-OR juga merupakan kebalikan dari gerbang logika OR. Semua input atau salah satu input bernilai "1", maka outputnya akan bernilai "0". Jika kedua inputnya bernilai "0", maka outputnya akan bernilai "1". Gerbang NOR menggunakan IC SN 7402.
Simbol :
Tabel Kebenaran :
In
Out
A
B
Z
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
Gambar Rangkaian :
Kesimpulan :
"Jika salah satu inputnya atau keduanya berharga '1' maka outputnya akan berharga '0' (padam). Sedangkan jika kedua inputnya berharga '0' maka outputnya akan berharga '1' (nyala)."


     6. Gerbang EXCLUSIVE – OR
 
     Gerbang X-OR merupakan singkatan dari kata Exclusive-OR. Sesuai namanya, gerbang logika ini merupakan versi modifikasi dari gerbang OR. Jika pada gerbang OR Anda akan mendapatkan hasil output yang serba "1" jika salah satu input atau keduanya bernilai "1". Gerbang X-OR akan bernilai "1" (nyala) jika salah satu inputnya bernilai "1". Sedangkan jika inputnya sama maka akan bernilai "0". Gerbang EXCLUSIVE–OR menggunakan IC SN 7486.
Simbol :
 Tabel Kebenaran :
In
Out
A
B
Z
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
 Gambar Rangkaian :
 Kesimpulan :
"Jika kedua inputnya berharga sama maka outputnya akan berharga '0' (padam). Sedangkan jika kedua inputnya berlainan maka outputnya akan berharga '1' (nyala)".

 
        7. Gerbang EXCLUSIVE – NOR
 
         Gerbang X-NOR atau Exclusive NOR ini mungkin tidak terlalu sering terdengar, namun aplikasinya cukup lumayan penting juga. Gerbang logika X-NOR memiliki kerja kebalikan dari X-OR. Jika pada gerbang logika X-NOR terdapat dua input yang sama, maka gerbang X-NOR akan mendapatkan hasil output bernilai "1". Namun jika salah satunya saja bebeda, maka nilai outputnya pasti bernilai "0". Gerbang ini menggunakan IC TTL 74266.
Simbol :
Tabel Kebenaran :

In
Out
A
B
Z
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
  
Gambar Rangkaian :
 Kesimpulan :
"Jika kedua Inputnya berharga sama maka outputnya akan berharga '1' (nyala). Sedangkan jika kedua inputnya berlainan maka outputnya akan berharga '0' maka outputnya akan berharga '0' (padam)".

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive