Standar layer untuk komunikasi data yang hingga saat ini
diaplikasikan dan
masih sesuai dengan kondisi pengembangan sistem jaringan
adalah OSI (Open
System Interconnection).
Open System Interconnection
(OSI) diperkenalkan oleh
International Standard
Organitation (ISO). Dalam usaha mengembangkan protocol
komunikasi data yang
baku ISO menggunakan suatu model. Model yang digunakan untuk
kendali
melalui jaringan dan sekarang dikenal sebagai model OSI.
Model OSI
menggunakan
layer (lapisan) untuk menentukan
berbagai macam fungsi dan
operasi sistem komunikasi data.
a. Physical Layer
Memberikan ketentuan tentang cara menyalurkan bit data
melalui media
komunikasi. Masalah
yang dihadapi adalah menjaga agar supaya bit „1‟ diterima
sebagai bit „1‟. Layer ini
menentukan spesifikasi mekanikal, listrik, prosedur
handshaking, dan lain lain yang berkaitan dengan fungsi dan
karakteristik mekanik
maupun sinyal listrik yang diperlukan untuk membentuk,
menjaga dan melepaskn
sambungan fisik serta mengatur hubungan fisik antar nodes
dalam jaringan.
Ketentuan mekanikal dalam layer ini menyepakati bentuk
konektor, arti dan fungsi
pin yang digunakan.
b. Data Link Layer
Menyalurkan data melalui saluran ke jaringan secara bebas
kesalahan. Pengirim
mengirimkan data sesuai dengan pola yang telah disepakati
dan dinamakan data
frame. Frame ini disalurkan secara berurutan dan dikonfirmasi (acknowledged).
Layer yang akan mengenali bentuk frame karena physical layer
hanya sekedar
mengirimkannya tanpa mengolah lebih lanjut.
Frame mengandung karakter atau pola bit tertentu agar DTE
dapat mengenali
awal dan akhir suatu frame. Data link layer juga menjaga
agar penerima tidak
kewalahan dalam menerima data dengan jalan melakukan kendali
pada aliran
data (flow control).
c. Network Layer
Layer ini mengalamati dan meneruskan data melewati satu atau
kelompok
jaringan. Layer ini akan mengendalikan routing
dan switching pesan yang tidak
tergantung pada jaringan yang sedang digunakan.
Layer ini bertanggung jawab
untuk proses inisialisasi, pemeliharaan, dan
pembersihan jaringan. Layer ini menyediakan protocol-protocl
untuk komunikasi
diantara jaringan-jaringan sehingga sangat penting pada
aplikasi dial-up dan
gateway
d. Transport Layer
Transport Layer berurusan dengan pemilihan jenis jaringan
yang akan digunakan
untuk suatu komunikasi tertentu. Layer ini merupakan layer
terendah dimana
protocol bekerja secara
end-to-end untuk memberikan
kehandalan yang
diinginkan dan sifat transparansi pengiriman data diantara
dua terminal. Layer
inilah yang bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa sebuah
pesan, sampai
pada alamat yang dituju; hal ini dikerjakan dengan
mendefinisakn alamat tujuan
dan dengan menentukan cara untuk menginisialisasi dan
membersihkan jaringan.
e. Session Layer
Layer ini yang mengatur bagaimana pelaksanaan pertukaran
data dilakukan. Ia
bertanggung jawab untuk sambungan anatara dua end user yaitu
mengatur agar
dua aplikasi dapat saling menukar data. Layer ini
mengendalikan bagaimana
sebuah pesan dimulai dan diakhiri, apaka pesan tersebut
harus di-acknowledge,
dan apakah sambungan akan dioperasikan secara half-duplex
atau full duplex.
f. Presentation Layer
Presentation Layer meyakinkan bahwa pesan yang diterima oleh
semua terminal
dapat dimengerti oleh teminal tersebut. Hal ini berarti
bahwa layer ini berurusan
dengan pemilihan dan penentuan struktur kode dan berbagai perubahan format,
kode, bahasa, dan kecepatan pengiriman.
g. Application Layer
Layer ini mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data
atau informasi antar pemakai, software aplikasi, atau
peralatan sistem komputer.
Ia melayani berbagai protocol yang umum diperlukan.
Sebetulnya layer inilah
yang langsung dirasakan manfaatnya oleh pemakai sistem
komputer. Application
layer menentukan data apa yang harus diterima dari terminal
tetapi tidak perlu
mengetahui secara rinci bagaimana hal ini dikerjakan.
0 komentar:
Posting Komentar